LencanaGaruda
Senin, 9 Juni 2025
No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Regional
    • Nasional
    • Dunia
  • Sport
  • Ekonomi
  • Wisata
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Tekno
LencanaGaruda
No Result
View All Result
LencanaGaruda
No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Regional
  • Nasional
  • Dunia
  • Bisnis
  • Seleb
  • Sport
  • Tekno
  • Wisata
Home News Dunia
Kronologi Darurat Militer di Korsel, Negara Chaos-Presiden Terpojok

Getty Images/Chung Sung-Jun

Kronologi Darurat Militer di Korsel, Negara Chaos-Presiden Terpojok

Redaksi by Redaksi
04/12/2024
in Dunia
0
SHARES
39
VIEWS

Jakarta – Dunia dikejutkan oleh pengumuman darurat militer di Korea Selatan oleh Presiden Yoon Suk Yeol. Hal tersebut memicu kegemparan politik di dalam negeri.
‘Kekacauan’ ini bermula ketika Yoon mendeklarasikan darurat militer pada Selasa (03/12/2024) tengah malam. Ia menuduh oposisi sebagai “kekuatan anti-negara pro-Korea Utara” dan menyebut mereka telah menciptakan krisis yang mengancam tatanan konstitusional.

“Saya mendeklarasikan darurat militer untuk melindungi Republik Korea yang bebas dari ancaman kekuatan komunis Korea Utara dan untuk memberantas kekuatan anti-negara pro-Korea Utara yang memeras kebebasan rakyat kita,” kata Yoon, dilansir The Guardian.

Keputusan ini memicu kekhawatiran luas karena darurat militer di Korea Selatan memungkinkan penangkapan tanpa surat perintah, pembatasan kebebasan berkumpul, dan kontrol penuh militer atas media.

Deklarasi tersebut memicu gelombang protes besar-besaran di luar gedung Majelis Nasional di Seoul. Ratusan demonstran berkumpul, menyerukan pencabutan darurat militer sambil meneriakkan “Hapus darurat militer!”

Sementara itu, Partai Demokrat, oposisi utama dengan mayoritas kursi di parlemen, segera menggelar sidang darurat. Ketua Partai Demokrat, Lee Jae-myung, melalui siaran langsung mengatakan, “Negara ini akan diperintah oleh tank, kendaraan lapis baja, dan tentara dengan senjata. Ekonomi kita akan runtuh.”

Helikopter berputar di atas gedung parlemen sementara petugas keamanan bersenjata mencoba masuk ke dalam. Staf parlemen menggunakan alat pemadam kebakaran untuk mencegah mereka agar para anggota parlemen dapat melaksanakan pemungutan suara menolak darurat militer.

Deklarasi ini tidak hanya ditolak oleh oposisi tetapi juga oleh pimpinan Partai Kekuatan Rakyat (PPP), partai konservatif yang dipimpin Yoon. Han Dong-hoon, ketua PPP, menyebut langkah ini “salah” dan berjanji “menghentikannya bersama rakyat.”

Setelah tekanan dari parlemen dan protes besar-besaran, Presiden Yoon mengumumkan pencabutan darurat militer melalui pidato yang disiarkan televisi pada Rabu pagi. Ia menyatakan bahwa kabinet telah menyetujui pencabutan itu dan meminta militer untuk kembali ke barak.

“Kami menerima permintaan dari Majelis Nasional dan mencabut darurat militer melalui rapat kabinet,” ujarnya.

Pengumuman ini disambut sorak-sorai dari para demonstran yang masih berada di luar gedung parlemen meski dalam suhu dingin.

Gedung Putih AS menyatakan “lega” atas pencabutan deklarasi tersebut, menegaskan bahwa demokrasi adalah fondasi aliansi AS-Korea Selatan. AS sebelumnya mengaku tidak diberitahu sebelumnya mengenai rencana Yoon, dan menyatakan “keprihatinan serius” atas perkembangan situasi.

Deklarasi darurat militer ini telah memicu kritik tajam terhadap pemerintahan Yoon. Banyak pihak menilai langkah ini sebagai bentuk kudeta dan tindakan otoriter. Lembaga Hak Asasi Manusia Militer menyebut tindakan ini sebagai “pernyataan perang terhadap rakyat Republik Korea.”

Reputasi demokrasi Korea Selatan, yang selama ini dianggap stabil sejak era reformasi pada 1980-an, kini dipertanyakan. Beberapa pengamat membandingkan langkah Yoon dengan metode otoriter yang digunakan para diktator militer seperti Park Chung-hee dan Chun Doo-hwan.

Selain itu, langkah Yoon telah memperburuk hubungan dengan oposisi serta memicu krisis kepercayaan di dalam negeri dan komunitas internasional. Tingkat persetujuannya yang sebelumnya sudah rendah, kini diperkirakan akan makin menurun.

Peristiwa ini sekaligus menempatkan Korea Selatan dalam salah satu tantangan demokrasi terbesar sejak 1980-an, dengan pengamat internasional menilai langkah ini sebagai ancaman serius terhadap stabilitas politik dan ekonomi negara tersebut.

Sumber: cnbcindonesia

Tags: HeadlineKoreaKorselMiliterPresiden
ShareTweetSendSharePin

Berita Terkini

Hukrim

Aliansi BEM/Senat Mahasiswa Surati Patai Nasdem Terkait Dugaan Pemukulan Mahasiswa Peserta Aksi Oleh Robin Manurung

22 Mei 2025 | 23:11 WIB
News

Pengendara Sepeda Motor Ditabrak Kereta Api, Polres Pematangsiantar Evakuasi Korban

21 Mei 2025 | 23:53 WIB
Ekonomi

Desa Balimbingan Laksanakan Musyawarah Pemilihan Pengurus Koperasi Merah Putih

21 Mei 2025 | 23:46 WIB
Bisnis

DPD KNPI Simalungun Audiensi dengan Ketua DPRD Simalungun, Bahas Kreatifitas Pemuda dan Tenaga Kerja Lokal

19 Mei 2025 | 20:21 WIB
News

Kehadiran Wamen HAM di USI dalam Agenda Kuliah Umum Menuai Kecewa Bagi Mahasiswa

17 Mei 2025 | 23:48 WIB
Hukrim

Dituding Tutup Mata Terkait Galian C Ilegal, Ini Klarifikasi Polres Pematangsiantar…

15 Mei 2025 | 16:59 WIB
Regional

Polres Simalungun Intensifkan Operasi Anti Premanisme, MUI: Terima Kasih

13 Mei 2025 | 15:34 WIB
Opini

Pembelajaran Sejarah Abad 21: dari Buku ke Aplikasi

13 Mei 2025 | 15:29 WIB
Pertanian

Gerakan Mahasiswa Garda Depan Implementasi ISPO untuk Kelapa Sawit Berkelanjutan yang Inklusif di Sumatera Utara

12 Mei 2025 | 23:33 WIB
Religius

Mengenal Vihara Berusia 300 Tahun yang Dikunjungi Ribuan Orang, di Tanjungpinang

9 Mei 2025 | 17:22 WIB
Dunia

Konklaf Hari Kedua, Paus Baru Terpilih dengan Nama Paus Leo XIV

9 Mei 2025 | 17:17 WIB
Hukrim

Kapolres Simalungun Ungkap Kasus Pembunuhan Berencana, Pelaku: “Saya Menyesal!”

8 Mei 2025 | 23:28 WIB
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms

© 2024 LENCANAGARUDA.COM

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Regional
    • Nasional
    • Dunia
  • Sport
  • Ekonomi
  • Wisata
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Tekno

© 2024 LENCANAGARUDA.COM

rotasi barak berita hari ini danau toba