Simalungun – Sejumlah atlet asal Kabupaten Simalungun yang berhasil meraih medali dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Popprov) 2024 hingga kini belum menerima tali asih yang dijanjikan oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun.
Kondisi ini menimbulkan kekecewaan dan keresahan di kalangan atlet serta orangtua, yang menilai janji tersebut seharusnya segera direalisasikan sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan mereka.
Berdasarkan data yang diterima, Senin (16/12/2024), sebanyak 16 atlet dari berbagai cabang olahraga telah menyumbangkan prestasi dengan torehan 2 medali emas, 5 medali perak, dan 9 medali perunggu. Atlet-atlet tersebut bertanding di cabang Wushu Sanda, Tinju, dan Taekwondo.
Menurut Peraturan Bupati, atlit yang mendapat medali emas akan menerima tali asih sebesar Rp 5 juta, Rp 3 juta untuk peraih perak, dan Rp 2 juta untuk peraih perunggu.
Atas hal itu, beberapa atlit mengaku belum mendapatkan kepastian mengenai penyaluran tali asih tersebut. Orangtua para atlet pun turut menyampaikan keresahan mereka. Salah satu orangtua atlet, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan kekecewaannya.
“Anak kami sudah berjuang keras, berlatih siang dan malam demi membawa nama baik Simalungun di tingkat provinsi. Janji tali asih ini bukan hanya soal uang, tetapi penghargaan yang seharusnya diberikan atas usaha dan keringat mereka,” ujarnya.
Keterlambatan ini menimbulkan kekhawatiran akan berkurangnya semangat para atlet untuk terus berprestasi di masa mendatang.
“Jangan sampai anak-anak kami merasa perjuangan mereka sia-sia dan tidak dihargai. Pemerintah daerah seharusnya peka dan segera menepati janji yang sudah dibuat. Entah dimana tersendatnya ini, di Pelatih atau di Pemkab nya,” timpalnya kesal.
Terpisah, salah satu pelatih Taekwondo, Bismar Sibuea mengatakan belum menerima tali asih yang dimaksud diatas. “Itu kemarin menurut Dispora langsung ditransfer ke rekening atlit. Sudah diminta pun nomor rekeningnya. Sewaktu acara KONI baru-baru ini, sudah diserahkan secara simbolis,” ujarnya.
“Jangan kita (sebagai pelatih) sudah tidak dapat apa-apa, jadi dicurigai pula. Kita tidak ada menerima itu. Pemkab langsung yang berurusan dengan atlit. Pelatih mana ada dapat apa-apa,” celetuknya saat ditemui di salah satu kampus di Pematangsiantar, Senin siang.
Red