Pematangsiantar (Sumut) – Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Bem Fakultas USI dengan beberapa aliansi mahasiswa di Kota Pematangsiantar berujung bentrok.
Demonstrasi ini dilakukan mulai hari Rabu (26/03/2025) dan bersambung sampai Kamis (27/03/2025). Aksi mahasiswa ini dilakukan untuk menolak Revisi UU TNI yang lagi marak menjadi perdebatan dan mendapatkan perlawan dari kalangan mahasiswa secara nasional.
Demonstrasi mahasiswa sudah sangat biasa bentrok dengan polisi yang memang memiliki tugas mengamankan kegiatan masyarakat termasuk demonstrasi mahasiswa, namun demo mahasiswa kali ini menyisakan kekecewaan masyarakat khususnya mahasiswa sebab dalam situasi bentrok, ketika mahasiswa berupaya masuk ke Gedung DPRD untuk menemui wakil mereka, salah seorang mahasiswa ditangkap oleh polisi, dan salah satu Anggota DPRD Pematangsiantar, Robin Manurung dari Fraksi Nasdem tertangkap kamera melakukan pemukulan pada mahasiswa tersebut.
Terkait insiden ini Dian Purba, selaku ketua Umum Pusat HIMAPSI sangat mengecam tindakan tersebut “Perbuatan yang dilakukan Robin Manurung selaku anggota DPRD Siantar adalah hal sangat memalukan. Dimana wakil rakyat seharusnya mendengar aspirasi masyarakat dan merangkul mahasiswa dalam berdiskusi terkait isu yang ada, apalagi ini isu nasional, bukan malah memukul mahasiswa. Memang sangat disayangkan sekali kalau anggota DPRD yang duduk ini tidak sesuai dengan kemampuannya, sehingga ketika dia didalam, dia tidak mengetahui tugas dan fungsinya. Maka kita minta kepada BKD (Badan Kehormatan Dewan) kota Pematangsiantar agar segera menindak lanjut persolan ini, kasih tindakan tegas buat saudara Robin, bila perlu PAW dia. karena ini sudah merusak citra lembaga legislatif dan juga partai Nasdem.” Ujarnya.
Ditambahkannya “Maka hal ini juga perlu disikapi ketua nasdem kota Pematangsiantar Frans Herbert Siahaan, dan juga pimpinan Dprd Siantar dari Partai Nasdem Frengky Boy Saragih, memberikan sanksi partai yang tegas, karena jika ini tidak ditindak lanjuti, kita takut kalau mahasiswa akan semakin marah dan kecewa” ujar Dosen USI tersebut.
Salah satu alumni Universitas Simalungun, Samuel Tamba juga mengecam pemukulan mahasiswa tersebut, melalui komunikasi online dengan jurnalis LencanaGaruda menyampaikan kecamannya.
“Saya selaku alumni BEM FE USI Pematangsiantar mengecam keras tindakan pemukulan salah satu anggota DPRD Pematangsiantar terhadap mahasiswa yang sedang aksi. Saya rasa ini adalah bukti kalau DPRD Pematangsiantar mencoba melakukan pembungkaman terhadap mahasiswa yang sedang menyampaikan pendapatnya.
padahal kebebasan menyampaikan pendapat dimuka umum sudah di atur dalam undang-undang. Saya pikir dengan adanya upaya pembungkaman terhadap mahasiswa adalah tindakan yang melawan undang-undang.” tutupnya.
Red