Medan (Sumut) – Pekan Olahraga Nasional (PON) yang diadakan di Sumut – Aceh telah usai September 2024 lalu. Sumatera Utara (Sumut) berada diperingkat 4 dengan raihan 79 emas, 59 perak , 116 perunggu. Raihan itu di bawah Jawa Barat (Jabar), Daerah Khusus Jakarta (DKJ), dan Jawa Timur (Jatim) sebagai juara umum 1, 2 dan 3.
Dalam beberapa momen, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Sumatera Utara (Kadisporasu) sudah menyampaikan bahwa bonus akan cair di bulan Februari 2025 meski jumlahnya belum ada angka yang konkret. Namun, jika berkaca pada PON sebelumnya yang dilaksanakan di Papua, atlet sumut yang meraih medali emas saat itu mendapat bonus sebesar Rp250 juta untuk medali emas. Jika tidak bertambah, minimal jumlahnya tetap sama. Harapan itulah yang pasti ada di benak setiap atlet Sumut yang meraih medali kemarin.
Salah seorang atlet Sumut yang meraih medali perak, yang tak bersedia namanya disebutkan sudah benar-benar berharap bonus cair di bulan Februari.
“Aku berharap kali, Bang, cair bulan Februari. Soalnya info kemarin kata Dispora bulan Februari. Ya, jujur aja, kalau sebagian atlet mungkin sudah bekerja, Bang, ada gaji tiap bulan. Kalo kayak aku gak ada, Bang. Memang fokus di atlet kemarin,“ ujar atlet tersebut.
Hal yang sama terjadi juga pada atlet Para. Informasi yang didapatkan jurnalis lencanagaruda.com, atlet Para juga berharap mendapatkan bonus dari Disporasu. Meski pun tidak dijanjikan secara spesifik, namun jika dilihat dari ajang Peparnas sebelumnya, atlet Para yang berhasil meraih medali juga mendapat bonus meski pun belum sama besarnya dengan atlet PON.
Salah seorang mantan atlet Sumut, Bismar, ketika diminta pendapatnya terkait bonus PON, ia tidak memberi pendapat yang spesifik penyebab tertundanya pencairan bonus tersebut.
“Semoga transisi kepemimpinan pemerintahan di Sumut tidak memperlambat proses pencairan, tapi harusnya memperlancar. Kasihan atlet yang sudah berharap, minimal diberikan kepastian untuk tanggal dan jumlah bonus. Ini haruslah menjadi perhatian khusus dari Pemerintah agar para atlet merasa memang dihargai dan dibutuhkan,” ujar Bismar.
Red/Ed. MN