Simalungun (Sumut) – Warga Jalan Veteran, Lingkungan IV, Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara digegerkan oleh penemuan sosok mayat remaja laki-laki di dalam kamar rumahnya, Rabu (06/08/2025) malam.
Korban diketahui bernama Frans Stevenly (14), pelajar kelas IX SMP Methodist Perdagangan.
Ia ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan — kepala terbungkus plastik putih, tangan terikat cable tie, dan tubuhnya tergeletak di tempat tidur dengan posisi kaki menjuntai ke lantai.
Penemuan mayat ini langsung direspons cepat oleh Kapolres Simalungun, AKBP Marganda Aritonang, S.H., S.I.K., M.M., yang memimpin langsung pengecekan Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada pukul 20.00 WIB hingga selesai.
Turut hadir dalam olah TKP antara lain:
Kabag Ren Polres Simalungun AKP Tugono, S.H, Kasat Reskrim AKP Herison Manulang, S.H., Kapolsek Perdagangan AKP Ibrahim Sopi, S.H., M.H., Kasi Humas AKP Verry Purba, Tim Pusinafis Polda Sumut, Tim Inafis Polres Simalungun, Lurah Perdagangan-I, M. Asril Nasution, S.H., & Personel Jatanras dan Polsek Perdagangan.
Berdasarkan keterangan saksi Sudarwi (52), pada pagi harinya sekitar pukul 07.00 WIB, ia ditelepon oleh ibu korban, Suliani, yang sedang berada di Berastagi. Sang ibu merasa khawatir karena anaknya tidak bisa dihubungi selama dua hari. Saksi kemudian mendatangi rumah korban dan mengetuk pintu, namun tidak ada respons. Ia lalu memanggil dua saksi lainnya, Polimin dan Roni Syahputra, untuk membantu masuk ke dalam rumah. Saat berhasil masuk, ketiganya mencium bau menyengat seperti bangkai dari dalam kamar.
Dengan menggunakan kursi, saksi mencoba mengintip ke dalam kamar dan terkejut melihat sesosok tubuh tak bernyawa tergeletak di atas tempat tidur.
“Kepalanya tertutup plastik putih, tangannya terikat ke belakang, dan tubuhnya sudah mulai membusuk,” ujar Sudarwi dengan suara gemetar.
Polisi menemukan korban memakai kaos lengan panjang putih-biru bertuliskan “Berastagi”. Di sekitar korban, polisi juga mengamankan barang bukti penting berupa:
1 potong baju kaos putih lengan biru. Seutas tali warna merah. Seutas tali cable tie warna hitam.
Kondisi kepala korban yang tertutup plastik dan tangan yang terikat, memperkuat dugaan bahwa korban meninggal tidak wajar dan berpotensi kuat sebagai korban tindak pidana kekerasan.
Kapolres Simalungun memerintahkan untuk melakukan penyelidikan intensif. Tim Inafis langsung melakukan olah TKP, mendokumentasikan kondisi korban, dan mengamankan barang bukti. Polisi juga telah menginterogasi para saksi dan berkoordinasi dengan pihak kelurahan.
“Kasus ini menjadi perhatian serius. Kami pastikan akan memburu pelaku hingga tuntas dan mengungkap motif di balik peristiwa tragis ini,” tegas Kapolres.
Hingga saat ini, motif pembunuhan dan identitas pelaku masih dalam penyelidikan. Jenazah korban telah dievakuasi untuk kepentingan autopsi lebih lanjut guna mengungkap penyebab pasti kematiannya.
Peristiwa tragis ini mengguncang masyarakat Perdagangan. Seorang anak remaja yang masih duduk di bangku sekolah harus meregang nyawa secara keji di dalam rumahnya sendiri. Polres Simalungun menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi sembarangan. Segala informasi yang relevan sangat diharapkan guna membantu proses penyidikan.
Tim media akan terus memantau perkembangan kasus ini dan menyampaikan informasi terbaru seiring berjalannya penyelidikan.
Red/Ed. MN