Pematangsiantar (Sumut) – Belum lama berselang, setelah kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu di Kota Pematangsiantar, pada Kamis (17/07/2025) sekitar pukul 23.00 WIB, menyusul terjadi lagi kebakaran yang menghanguskan satu unit rumah di Jalan Mata Air, Gang Dos Roha, Kelurahan Aek Nauli, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara.
Gerak cepat dari Tim Pemadam Kota Pematangsiantar membuat api dengan cepat dapat dipadamkan. Lebih dari itu, api juga tidak sampai melebar besar merembes ke rumah-rumah tetangga sekitar.
Mengingat lokasi rumah yang sangat sulit dijangkau dan rumah-rumah yang ada di sekitarnya sangat rapat tentu seyogianya akan bisa membuat api semakin luas menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya. Namun dengan tiga unit mobil pemadam yang dikerahkan, selain dengan cepat api dapat dipadamkan, api juga dapat dihalau sehingga tidak sampai menyasar lebih luas lagi. Hal ini tentu karena kinerja para personil dari tim pemadam kebakaran yang sigap dan tangkas.
Keterangan yang diperoleh awak media ini dari Jan Piter Rumapea, penghuni dan juga pemilik rumah yang hangus terbakar tersebut bahwa penyebab kebakaran diduga dari puntung rokok yang baru saja selesai dihisapnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, saat ia baru saja pulang, sampai di rumah ia melihat banyak semut di lantai kamarnya. Lalu untuk membasmi semut tersebut, sebagaimana yang biasa dilakukannya, ia menggunakan minyak tanah di lantai yang banyak semut untuk membasmi semut-semut tersebut. Setelah itu, ia kemudian merokok. Usai merokok, puntung rokok dibuang di lantai. Di luar dugaan, api puntung rokok yang tanpa disadarinya masih hidup mengenai sehelai kain yang ada di lantai. Kemungkinan besar, oleh api yang mengenai sehelai kain tersebut, ditambah adanya minyak tanah di lantai tentu mempercepat nyala api hingga menjadi kobaran api yang besar.
Masih menurut Jan Piter, setelah melihat api semakin besar, dia pun berusaha mencoba memadamkan api, namun ia tidak mampu.
Kemudian, Lidya boru Panggabean, isteri Jan Pitar Rumapea, yang juga memberi keterangan bahwa saat itu ia sudah tidur. Namun karena terasa ada suhu panas dan asap, ia pun menjadi panik, lalu melompat dari tempat tidur. Karena ia melihat suaminya sedang berusaha memadamkan api dengan menyiram air, ia pun turut juga berusaha membantu menyiram air ke api yang sudah berkobar. Dalam kepanikannya, dan merasa api semakin besar dan tidak akan bisa dipadamkan maka ia pun berteriak minta tolong. Teriakan tersebut mengundang perhatian warga sekitar sehingga dengan cepat warga menjadi heboh. Lalu dengan cepat warga pun menghubungi pihak pemadam kebakaran.
Selain rumah yang hangus, ada juga satu rumah yang persis disampingnya, bagian atap dapur terkena imbas kobaran api namun terlihat tidak begitu fatal.
Saat api masih berkobar tampak warga di sekitar juga turut panik, cemas dan takut kalau-kalau rumah mereka ikut dilalap sijago merah yang ganas, apalagi warga yang rumah mereka sangat berdekatan dengan rumah yang sudah hangus terbakar.
Dari pengamatan awak media di lokasi kejadian, tidak ada korban jiwa, dan harta benda mereka pun tidak banyak yang dapat diselamatkan. Untuk sementara kerugian materil belum dapat diperkirakan secara pasti.
Tak lama setelah api padam, tampak tim dari Kepolisian Sektor (Polsek) Siantar Selatan pun turun langsung ke lokasi kejadian. Mereka segera melakukan investigasi dan penyelidikan untuk mencari fakta-fakta terkait kejadian tersebut.
Terakhir, Tim dari Polsek Siantar Selatan memasang garis polisi (police line) di sekitar rumah yang sudah hangus terbakar.
Marolop Nainggolan-Red/Ed. MN