Simalungun (Sumut) – Kecamatan Tanah Jawa adalah salah satu Kecamatan yang diinvasi oleh Pemerintahan kolonial Belanda. Hingga hari ini, ada begitu banyak peninggalan Belanda yang masih berdiri. Baik berupa fisik seperti rumah, jalan, jembatan atau pun berupa budaya.
Bangunan fisik dari waktu ke waktu memang dapat dikatakan berkurang, tapi tak sedikit pula bangunan yang sampai sekarang tetap ada meski tak dirawat namun berdiri kukuh dengan baik dan masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satunya adalah Jembatan Tongguran yang ada di Nagori Bosar Galugur, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun.
Jembatan ini merupakan jalan alternatif yang menghubungkan dua nagori (desa) yakni Hubuan dan Bosar Galugur, panjangnya sekitar 200 meter, lebar kurang lebih satu meter, dan ketinggian berkisar 60 meter yang hanya dapat digunakan oleh pengemudi sepeda motor dari satu arah.
Setiap hari, jembatan di Nagori Bosar Galugur itu tak pernah sepi dijadikan lintasan sehingga para pengendara motor lebih sering memotong jalur dengan melintas di jembatan yang bisa dikatakan cukup memacu adrenalin.
Pangulu Nagori Bosar Galugur, Pahotan Manurung mengatakan bahwa jembatan ini merupakan jalan alternatif yang menghubungkan dua nagori yakni Hubuan dan Bosar Galugur.
“Jika lewat jembatan ini, hanya butuh waktu 10 – 15 menit saja. Sementara jika melewati jalan besar, butuh waktu kurang lebih dua jam perjalanan,” ujarnya Minggu (09/03/2025).
Pahotan menjelaskan, jembatan ini dibangun secara swadaya oleh masyarakat di era kolonial Belanda. Sejak awal dibangun, jembatan ini tidak memiliki pembatas atau pengaman.
Sementara itu, Mukhtar Lubis, warga Nagori Bosar Galugur, mengaku sudah sering melewati jembatan ini.
“Sudah sering lewat jembatan ini, soalnya ini jalan kalau mau berangkat dan pulang kerja,” ujarnya.
Mukhtar mengatakan kalau dirinya melewati jembatan itu sebagai jalan alternatif sebab, waktu tempuh lewat jembatan itu lebih singkat ketimbang mengambil jalan umum.
“Sebagai jalan potong alternatif, karena tidak memakan waktu lama. Kalau lewat dari situ bisa sampai 15 menit dari Balimbingan ke Bosar Galugur. Tapi kalau dari jalan besar, bisa sampai setengah jam untuk sampai ke tempat kerja,” tuturnya.
SA/Ed. MN