Pematangsiantar (Sumut) – Walikota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, S.H., M.H., melalui Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan menerima audiensi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Simalungun (BEM FT USI), KRJPS (Kerjasama Jaringan Perguruan Tinggi Swasta), dan Gerakan Mahasiswa Berantas Mafia dalam rangka menanggapi permasalahan terkait Irian Department (Dept) Store yang baru berdiri di Kota Pematangsiantar.
Ketua BEM FT USI, Gideon Surbakti, dalam diskusi ini menyampaikan beberapa hal yang menjadi aspirasi masyarakat sekitar yang mereka bawakan, di antaranya terkait AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup), kemacetan, K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) buruh dan SLF (Sertifikat Laik Fungsi) dari Irian Dept Store yang mana hingga saat ini masih belum ada sama sekali.
Lebih lanjut, diskusi kian memanas ketika sedang membahas mengenai SLF. Setelah saling tanya-jawab tentang permasalahan SLF dari Irian Dept. Store, Gideon Surbakti mengajukan pertanyaan yang tak dapat dijawab oleh Kabag Pembangunan tersebut.
“Ketika Bapak mengatakan bahwa SLF itu seharusnya diterbitkan setelah PBG (Persetujuan Bangunan Gedung), dan bila terbit, itu juga batas penerbitan SLF adalah enam bulan sesudah diterbitkan PBG. Namun kita tahu bahwa PBG dari Irian sudah keluar dari tahun 2022, lalu kenapa sampai hari ini SLF-nya belum terbit sama sekali? Bahkan bangunan itu sendiri telah beroperasi sejak beberapa bulan belakangan,” ujar Gideon Surbakti.
Audiensi ini juga menyoroti tentang AMDAL dan kemacetan yang ditimbulkan Irian Dept. Store mulai saat sejak pembangunan berlangsung hingga beroperasi seperti sekarang ini.
Diskusi ini juga merujuk kepada kejelasan tentang K3 buruh, BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan para pekerja di sana, dan masalah lain yang belum diselesaikan oleh pihak Irian Dept. Store, hingga mendapat Surat Peringatan ke-3 dari Dinas Ketenagakerjaan dan Surat Peringatan ke-3 dari Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar.
Kabag Pembangunan Pemko Pematangsiantar dalam diskusi ini menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan rapat bersama stakeholder terkait dan juga pihak Irian untuk membahas penyelesaian masalah yang ada.
“Kami akan melakukan rapat dalam waktu dekat ini bersama stakeholder terkait dan pihak yang bersangkutan guna percepatan penyelesaian permasalahan yang ada,” ungkap Kabag Pembangunan.
Diakhir diskusi tersebut, Gideon menyampaikan harapannya, “Kiranya hasil dan poin-poin diskusi ini dapat dibawa ke dalam rapat, dan kami juga terbuka untuk audiensi selanjutnya pasca selesai rapat yang dilakukan pihak Pemko,” imbuh Gideon.
Kemudian, Dimas, Ketua KJRPS mengungkapkan harapannya agar dalam audiensi selanjutnya tidak hanya dihadiri oleh pihaknya, namun pihak dinas terkait juga dihadirkan guna mendapat jawaban pasti ke depannya.
“Kami juga berharap dalam audiensi selanjutnya, tak hanya kami yang ada di sini, namun pihak pihak dinas terkait juga dihadirkan agar mendapat jawaban pasti ke depannya,” ujar Dimas di akhir diskusi.
Red/Ed. MN